relativitas,,adi purnomo...

[perspektif mana yang kita pilih utk menjadi arsitek,,atau arsitek...]

"Buku ini merupakan penggalan pendek perjalanan sebuah praktek arsitek yang sedang menyelami itu semua. Sebuah praktek yang masih menyimpan banyak ketidakmengertian dan sejumput kegentaran menghadapi gerak zaman ini. Buku ini bebas dibaca sebagai sebuah jurnal pribadi, meski tetap berharap bisa mengambil bagian yang lebih jauh dalam telaah arsitektur di negeri ini."






Buku ini adalah tentang pengendalian diri, kesederhanaan dan kerendahan hati. Pernyataan terbesarnya adalah: seberapa cukup adalah cukup. Ditulis oleh seorang arsitek yang dengan sadar memilih untuk menjalankan sebuah kantor kecil di kota yang mengutamakan kebesaran dan kemegahan, buku kecil oleh Adi Purnomo ini adalah sebuah kasus yang jarang terjadi di Indonesia dimana seorang arsitek merenungkan karya-karyanya sendiri dalam bentuk buku.

Kesederhanaan ini tercermin dalam desain bukunya. Hanya ada tiga warna dalam buku ini: hitam, putih, dan abu-abu. Sampul buku sepenuhnya hitam dengan judul kecil berwarna putih, sementara nama pengarangnya yang ditulis kecil dengan warna abu-abu hampir tidak terlihat sama sekali. Keserhanaan ini terus dibawa sampai ke setiap halaman dalam buku. Gambar ditampilkan dengan garis sederhana, dan foto ditampilkan hitam-putih. [walopun pada edisi selanjutnya,,,sampul diganti dengan suatu aksen arsitektur,,yang tetap hitam putih,,oopss,,tambah abu2...hidup ADI PURNOMO!!!!]

kenapa si bahas buku ini sheil???ow ow tentu saja karena anjuran dari kaka angkatan -[makasih mas ikhsan shubi!!!!]- yang bgitu 'ngenes' melihat kebimbangan,,kebingungan,,seorang mahasiswi asitektur Gadjah Mada yang tdk memiliki sejarah keluarga seorang arsitek sebagai tolak landas ilmu,,dan direstui masuk arsitektur UGM karena "Erwin Gutawa adalah seorang arsitek!!!"-[pemikiran bapakku emang bener2 unpredictable..ffiiuuhhh...]-

heheh,,,berbanggalah diriku karena Adi Purnomo adalah seorang UGM,,bgimana perspektifnya tentang arsitektur Indonesia skrg yg bgitu liar sbg seseorang yg memiliki darah segar di otaknya...[wesyeh...!!!],,intinya,,,dengan membaca buku ini,,,kita merasa dituntut untuk jujur dengan siapa apa bagaimana dirikita terhadap produk desain arsitektur kita,,,[musti sesuai ama bibit bebet bobotnya gt lah kata orang jawa...],,,jadi inget,,,kmr rabu sheil ma temen2 mppd tercinta [a'a,liona,sylvi,zella] bertandang ke rumah eko prawoto yang so exotic!!heheh....petuahnya yang sangat sederhana,,dengan gaya yg bersahaja,,,jadi arsitek tu harus jujur!!!huhuuuuiiii,,,,like his style so much!!!


mikir betul juga si,,,orang jawa dengan legowonya agak aneh emang klo rumah nya kaya istana babylonia,,apalgi kaya pyramid,,ck ck ck,,,...salah kaprah ...heheh,,,


kembali ke review buku,,,

Pertanyaan dan kegelisahan om adi purnomo [sok sok akrab nih...] terhadap kondisi perumahan urban di kota macam Jakarta[emang om mamo ini punya kantor dsni], sebenarnya adalah pertanyaan dan kegelisahan kita semua. Problem pemukiman yang layak bagi masyarakat miskin kota menjadi sorotan besar om mamo (sekalipun buku ini juga diperkaya dengan sejumlah bahasan tentang desain arsitektur di luar negeri). Menjadi sebuah refleksi kritis profesi yang ditekuni oleh om mamo[yang notabene,,,insyaAllah saya juga,,,amiiiinnn.....] yang dapat dikunjungi oleh pembaca yang tidak memahami profesi ini sekalipun. Inilah sebuah buku yang memberikan optimisme kepada kita tentang pentingnya moral profesi untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik dan manusiawi bagi kita semua.

arsitektur adalah arsitektur
jk qta ingin mendefinisi budaya arsitektur bangsa kita k ttk mulia kita harus berhenti menyamakan arsitektur dengan bangunan biasa
Ada "jiwa" yang ada dalam sebuah bangunan
yang tercipta dari sebuah pemikiran arsitektur
ada kemuliaan bangun yang membuat bangunan itu
memberikan inspirasi bagi siapa saja yang mengalaminya
itu yang harus kita cari
itu yang harus kita temukan
semangatnya harus semangat mencari bentukan arsitektur baru
jangan semangat mencari uang semata
apalagi semangat untuk jadi tenar...

so,,,,segeralah para kawula muda calon arsitek,,,klo ndk mw jadi prematur,,,susu ibu hamilnya musti pas dong!!!segera konsumsi buku ini,,,penggunaan berlebihan tidak menyebabkan efek samping kecuali bertambah lapang dan sadarnya anda bagaimana memanfaatkan lahan bumiputera ini yang semakin sempit!!!berbagilah,,bersyukurlah!!!

segala yang hendak kita ketahui dan kita serap hampir selalu berasala dari luar diri. namun, segala bentuk pengalaman dan pengetahuan itu, semua perjalanan ke berbagai tempat, pada hakikatnya adalah upaya pemahaman dan perjalanan kembali ke dalam diri. Memahami satuan terkecil dalam diri barangkali hal yang terpenting dan lebih sukar dilalui. Selalu ada sisi angkara dan welas asih dalam diri kita. Mengenali diri berkaitan dengan pengenalan perasaan, merasakan kembali apa yang ada di setiap denyut nadi, di setiap jegkal benak sendiri. Sudahkah kita jujur terhadap diri sendiri??terhadap proses berpikir dan upaya pemahaman pemahaman masyalah?? Tidak jarang belantara "modernitas" ini membuat tersesat dan semakin menjauhkan kita dengan diri sendiri....